Umur 30 Tapi Goals Belum Tercapai? Simak Tips Berikut!
Radio Solopos – Usia semakin dewasa adalah pertanda tanggung jawab yang turut bertambah. Terlebih di usia 30 ketika Sobat Solopos...
Radio Solopos – Diet banyak disalahartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan. Namun sesungguhnya, semua usaha untuk mengatur berat badan baik menurunkan atau menambah itu disebut sebagai diet.
Program on air Bincang Gizi bersama dengan Amar Makrufah Nur Lintang, S. Gz dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Solo edisi Rabu (13/9/2023) membahas mengenai diet tepat dengan makanan lokal.
Diet bisa dilakukan jika status gizi menunjukan angka yang tidak sesuai. Menurut WHO, perhitungan status gizi adalah dengan cara membandingkan berat badan dan tinggi badan dimana berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter. Hasil tersebut kemudian dikuadratkan.
Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan angka yang disebut sebagai IMT atau indeks massa tubuh. Sobat Solopos bisa mengetahui status gizi melalui kualifikasi sebagai berikut.
Jika ternyata perlu menambah berat badan. Hal yang perlu dilakukan adalah menambah porsi kalori dan protein harian yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah karbohidrat tanpa menambah lemak secara berlebih. Misalnya nasi liwet, karena dimasak dengan santan, nasi liwet mengandung banyak lemak dan juga protein dari ayam
Sebaliknya, pada penurunan berat badan terdapat menu lokal yang bisa menjadi pilihan untuk teman makan. Misalnya adalah gado-gado, rujak buah, urap atau gudangan yang rendah lemak. Steak juga bisa dikonsumsi namun jumlah kentang harus lebih sedikit karena kentang merupakan sumber karbohidrat. Sementara steak berasal dari daging yang merupakan sumber kalori dan protein. Hindari konsumsi keju, gorengan dan juga makanan berlemak untuk bisa mendukung penurunan berat badan.
“Pengaturan pola makan dengan menghitung kalori juga diperlukan. Misalnya kita menargetkan 2000 kalori untuk 3 kali, makan pagi, siang dan sore kita harus membaginya ke dalam 400 -500 kalori saja,” ujar Amar
Kemenkes sendiri juga telah memberikan anjuran terkait konsumsi minyak, garam dan gula, yaitu dengan maksimal konsumsi per hari 5 sendok makan minyak, 1 sendok teh garam, dan juga 4 sendok makan gula. ”
Yang biasanya jarang disadari adalah konsumsi gula berlebih dari minuman kemasan yang tentunya akan membuat kita mengonsumsi lebih dari 4 sendok makan gula sehari. Hal ini bisa memicu resistensi insulin yang menyebabkan diabetes melitus,” jelas Amar.
Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan ketika diet
Radio Solopos – Usia semakin dewasa adalah pertanda tanggung jawab yang turut bertambah. Terlebih di usia 30 ketika Sobat Solopos...
Radio Solopos – Anyong Sobat Solopos! Perkembangan dunia yang pesat menjadikan banyak musik, drama, fasion, hingga makanan mulai masuk ke...
Radio Solopos – September hampir berakhir, saatnya memperbarui playlist untuk dinikmati di akhir pekan. Program on air Top Hits 103...
Radio Solopos – Tubuh kita butuh asupan yang harus dipenuhi, salah satunya adalah gula. Mencukupi kebutuhan harian akan gula harus...
Radio Solopos – LinkedIn adalah jaringan profesional yang ada di media digital. Dari LinkedIn kita bisa berjejaring dan memperkuat hubungan...
Radio Solopos – Motor menjadi kendaraan yang paling populer, terutama di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya permintaan...
Tinggalkan Komentar