SoloposFM, Situasi darurat narkoba saat ini terjadi di Indonesia. Prevalensi penyalahgunaan narkoba Indonesia pada 2019 sebesar 1,8% atau setara 3,4 juta usia produktif pernah memakai narkoba selama 1 tahun terakhir. Namun hasil Penelitian BNN dan BRIN Tahun 2021, terjadi kenaikan prevalensi penyalahgunaan narkoba menjadi 1,95%.
Wilayah tertinggi adalah di Sulawesi Utara, Sumatera Selatan dan DKI Jakarta. sedangkan Jawa Tengah di posisi ke-7 dengan jumlah pengguna laki-laki lebih besar daripada perempuan.
Jenis yang paling banyak disalahgunakan adalah Ganja, Sabu, dan Ekstasi. Kelompok yang paling banyak menyalahgunakan adalah pekerja, dilanjutkan pelajar/mahasiswa.
Atas keprihatinan tersebut, SoloposFM bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surakarta membahasnya dalam Bincang Spesial bertajuk “Dari Surakarta untuk Indonesia Bersinar (Bersih narkoba)”, Kamis (14/4/2022). Hadir sebagai narasumber Ari Kurniawansyah Warsa, Kepala BNKK Surakarta.
Situasi Narkoba di Kota Surakarta
Data Polda Jateng menyebutkan Kota Surakarta menempati peringkat ke-2 di Jawa Tengah dalam ungkap kasus narkoba setelah Semarang. Data Tindak Pidana Narkotika di Wilayah Surakarta 2021 – Maret 2022 dari Polresta Surakarta menunjukkan jika penyalahgunaan narkoba terjadi di seluruh kecamatan di Kota Surakarta.
Data ungkap kasusnarkoba di Kota Surakarta 146 Kasus (2021), dan 34 kasus (maret 2022). Barang bukti yang paling banyak ditemukan adalah Sabu, paling besar 1.433,92 gr sabu (2021). Juga ditemukan BB lain seperti Sabu, inex/ekstasi, Ganja, dll. Jenis yang banyak dipakai saat ini NPS yaitu tembakau gorilla/ganja sintetis.
Factor yang mempengaruhi kerawanan Surakarta dalam peredaran narkoba diantaranya karena kota Surakarta berada di wilayah yang sangat strategis. Sebagai pusat ekonomi (perdagangan, bisnis), pusat pendidikan di Solo Raya sehingga menjadi daya tarik bagi bandar dan pengedar narkoba untuk mengedarkan narkoba di wilayah kota Surakarta.
Program BNN Kota Surakarta
Dalam menurunkan peredaran narkoba di Surakarta sejumlah langkah dilakukan BNN Kota Surakarta. Diantaranya Program Nasional Desa/Kelurahan Bersih Narkoba. Hal ini dilatarbelakangi penyalahgunaan Narkoba tidak hanyaterjadi di pusat-pusatkota, tetapi telah masukke desa/kelurahan. Penyalahgunaan narkoba terjadi pada berbagai kelompok usia dan profesi.
Kelurahan Bersinar di Kota Surakarta meliputi :
- Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari (2020)
- Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon (2021)
- Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari (2021)
- Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres (Tambahan 2021)
- Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar kliwon (Tambahan 2021)
Dalam upaya mewujudkan Surakarta Bersinar masyarakat harus berani menolak, berani rehab dan berani lapor apabila ada penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Selain itu juga dengan meningkatkan ketahanan diri dan keluarga masing-masing terhadap ancaman narkoba.
Cara melaporkan apabila terdapat kasus/transaksi peredaran narkoba di lingkungan sekitar melalui :
- Datang secara langsung ke BNN Kota Surakarta terletak di Jl. Ki Ageng Mangir Gg 2, Penumping, Laweyan, Surakarta
- Melapor melalui call center : 0821-3613-1466 (WA) atau (0271) 746379
- Melalui https://tinyurl.com/LaporBNNSurakarta
Masyarakat yang melaporkan akan dijaga kerahasiaan identitasnya
Tinggalkan Komentar