• Tuesday, 26 - 09 - 2023
  • Waktu Server 23:37 WIB

Geger Virus Nipah dari Negara Tetangga, Ada Potensi Masuk Indonesia

Caption: Peringatan kehati-hatian akan virus. (Freepik)

Radio Solopos – Kerala adalah salah satu negara bagian dari India Selatan yang tengah mengalami wabah dari virus mematikan bernama Nipah. Banyak korban jiwa yang akibat penyakit langka ini.

Ketua Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, mengemukakan terdapat dua orang telah meninggal karena penyakit dari virus Nipah dan tahun ini menjadi wabah keempat sejak tahun 2018.

Seperti dilansir cnbcindonesia.com, virus ini telah terdeteksi di distrik Kozhikode di negara bagian tersebut. Pihak yang berwenang sudah mendesak warga untuk berhati-hati dan mengikuti pedoman departemen keselamatan. Tidak hanya itu, langkah untuk membendung virus Nipah juga sudah dilakukan yaitu dengan menutup sekolah dan melakukan tes bagi ratusan orang untuk mencegah penyebaran.

Di wilayah tersebut, terdapat 7 desa yang telah diidentifikasi sebagai zona pembendungan wabah Nipah dan pemerintah setempat mengumumkan lebih dari 700 orang telah diidentifikasi sebagai kontak dekat dan juga sedang menjalani tes virus Nipah.

Menurut WHO (World of Health Organization), Nipah adalah virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Tetapi penyakit ini juga bisa menular melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.

Sedangkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan, infeksi dari virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga parah. Gejala yang timbul adalah mulai dari sakit kepala dan kantuk, tetapi berubah dengan cepat menjadi koma dalam hitungan hari.

Virus ini juga bisa menyebabkan sindrom pernafasan akut, dimana paru-paru tidak dapat memberikan cukup oksigen ke tubuh, dan ensefalitis yang fatal atau suatu peradangan otak. Penyakit ini belum memiliki vaksin serta pengobatannya masih terbatas pada perawatan suportif.

Asal Wabah Virus Nipah di Kerala, India

Wabah virus ini pertama kali muncul di Kerala pada tahun 2018 dan menewaskan 17 orang yang menyebabkan kepanikan luar biasa. Saat itu, otoritas yang berkaitan dengan penanganan wabah penyakit memulai operasi pelacakan kontak yang ketat dan menguji lebih dari 230 orang untuk membendung penyebaran penyakit.

Tahun berikutnya, Kerala melakukan pengawasan terhadap lebih dari 300 orang setelah terdapat diagnosis mengenai virus ini. Kemudian, Kerala kembali mengalami wabah pada tahun 2021 yang merenggut nyawa seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.

Menurut CDC, virus Nipah pertama kali teridentifikasi di tahun 1998-1999 di Malaysia yang merenggut lebih dari 100 nyawa dengan total angka hampir 300 orang terifeksi. Pemberhentian penyebaran dilakukan dengan cara menyuntik mati satu juta babi.

Nama virus ini diambil dari nama desa Kampung Sungai Nipah di Malaysia, tempat para peternak babi tertular penyakit tersebut. WHO menyebutkan bahwa selama wabah tersebut terjadi, sebagian besar infeksi pada manusia dikarenakan kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh yang terkontaminasi. Wabah berikutnya terjadi di India dan Bangladesh, lebih dari 600 kasus pada manusia yang dilaporkan antara tahun 1998 dan 2015.

Tahun 2001 dan 2008, sekitar setengah kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia akibat pekerja yang memberikan perawatan kepada pasien terinfeksi. Virus ini berkembang secara cepat dan masuk dalam daftar ancaman epidemi WHO yang memerlukan penelitian dan pengembangan segera.

Penyebaran virus ini hampir sama dengan Covid sehingga virus Nipah bisa cepat dan bergerak masuk ke Indonesia. Selain itu, virus ini memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan Covid-19.

Baca jugaTips Bekerja di Tengah Wabah Virus Corona

Jurnalis di Radio Solopos FM Group. Menulis konten di Solopos FM Group yaitu website soloposfm.com dan Radio Solopos FM.
Lihat Seluruh Tulisan

Tinggalkan Komentar