Sedang Diet? Berikut Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
Radio Solopos – Diet banyak disalahartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan. Namun sesungguhnya, semua usaha untuk mengatur berat badan...
SoloposFM, Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru. TBC juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh seperti otak dan tulang belakang serta bagian tubuh lain juga bisa kena. Contohnya pada tulang lutut sehingga membuat penderita tidak bisa jalan.
Dalam kasus TBC kronis, seseorang yang menderita TBC mungkin harus menggunakan pengobatan medis, disertai dengan diet yang benar agar dapat membantu dalam mendukung proses dan memulihkan kesehatan dengan lebih cepat.
Selain pengobatan yang teratur penting untuk menjaga daya tahan tubuh pasien. Pasien dengan TB Paru sebaiknya tidak melakukan diet. Makanan bergizi terutama tinggi protein membantu tubuh mempercepat proses penyembuhan.
Terkait Diet Untuk Penderita TBC SoloposFM Bersama Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Surakarta, membahasnya dalam Bincang Sore Gizi, Rabu (12/01/2022). Hadir di studio SoloposFM, Retno Desi Ariyani,S.Gz RD, Wakil Ketua DPC PERSAGI Surakarta yang merupakan ahli gizi yang bertugas di RSUP Surakarta
Menurut Desi, saat ini tuberkulosis masih menjadi masalah utama kesehatan di Indonesia. Penyakit TB dipengaruhi oleh beberapa faktor pejamu. Adapun faktor yang berkaitan dengan pejamu antara lain usia, jenis kelamin, ras, sosial ekonomi, kebiasaan hidup, status perkawinan, pekerjaan, keturunan, nutrisi, dan imunitas.
“Oleh karena itu, meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia, upaya mengatasi TB tetap ditingkatkan. Prevalensi TB juga dapat ditemukan di seluruh negara dan kelompok umur. Hal itu berpengaruh buruk terhadap pembangunan sumber daya manusia Indonesia ke depan,” paparnya lebih lanjut.
Baca juga : Keluhan Asam Urat, Persagi Surakarta : Bisa Diatasi Dengan Diet Yang Tepat!
Untuk itu dibutuhkan upaya percepatan pengendalian Tuberkulosis (TB) di Indonesia, antara lain melalui upaya pelayanan gizi yang berkualitas bagi pasien Tuberkulosis. Bila dikaitkan dengan status gizi bahwa gizi merupakan faktor pendukung bagi penanggulangan penyakit infeksi seperti Tuberkulosis, maka gizi yang seimbang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit Tuberkulosis. Risiko komplikasi, termasuk kematian pada pasien Tuberkulosis dipengaruhi oleh status gizi secara individual.
Desi menjelaskan tujuan umum asuhan gizi pada tuberkulosis antara lain adalah :
Tujuan khusus asuhan gizi pada pasien Tuberkulosis yang meliputi:
Prinsip Diet Penderita Tuberkulosis
1) Hindari makanan mentah dan kurang matang
2) Gunakan air bersih dan air mengalir untuk mencuci makanan dan peralatan makan (
3) Masak air minum sampai mendidih sebelum dikonsumsi, hindari mengkonsumsi air mentah / batu es dari air yang tidak matang
4) Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir saat mengolah makanan, sebelum dan sesudah makan, setelah kontak dengan binatang, keluar dari toilet, setelah bersin dan batuk
5) Jika membeli makanan, pilih makanan yang segar, perhatikan keutuhan kemasan dan tanggal kadaluarsa pada produk makanan jadi/pabrikan
6) Menyimpan makanan matang dalam kondisi tertutup paling lama 3 jam atau dihangatkan kembali.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]
Radio Solopos – Diet banyak disalahartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan. Namun sesungguhnya, semua usaha untuk mengatur berat badan...
Radio Solopos – Saat ini pemerintah tengah menggalakkan program penurunan angka stunting ke angka 14%. Program ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah...
Tinggalkan Komentar